Selasa, 08 Maret 2016

Effective Hydraulic

Nah, sobat-sobat... Langsung saja kita praktik, yukkk....
Alat dan bahan:

  • Spit suntik (tanpa jarum) minimal 3 (1 kecil, 1 besar, sisanya terserah sobat). Yang Jordi pakai, 8 spit.
  • Selang infus secukupnya
  • Paku dengan diameter silinder sesuai diameter luar selang infus
  • Bola bearing (bola lahar) d=0,5 cm. (Dapat dibeli di bengkel sepeda atau tempat lainnya)
  • Lilin
  • Lem tembak (glue gun)
  • Wadah air
Langkah kerja:
  1. Lubangi semua spit suntik KECUALI yang BESAR di bagian bawah tabung dengan paku panas.
  2. Potong selang dengan panjang minimal 10 cm sebanyak sistem katup dikurangi 2
  3. Hubungkan selang yang telah dipotong ke lubang yang telah sobat buat kecuali untuk spit terkecil. Segel dengan lem.
  4. Hubungkan ujung selang (yg sudah dihubungkan di langkah 3) yang satu lagi ke bagian ujung spit dengan rangkaian seri.
  5. Potong selang agak panjang untuk dihubungkan ke ujung pompa yang lebih besar (seperti gambar di atas)
  6. Potong juga 2 selang yang lebih panjang untuk dihubungkan ke spit pompa.
  7. Terakhir, potong selang sesuai kebutuhan untuk dihubungkan ke wadah air. 
  8. Pastikan tidak ada kebocoran dimanapun. 
  9. Copot stik spit, lalu masukkan bola besi lahar ke semua sistem katup dan spit kecil. Juga masukkan airke sistem katup dan pompa untuk memudahkan proses. Pasang kembali stik spitnya.
  10. Terakhir, setelah semua sudah terpasang sesuai skema (apabila hanya 3 spit yang digunakan, hilangkan sistem katup input. Jika lebih dari 3 spit, bagikan pasangan ke sistem input dan outputnya [terutama output]), pompalah spit yang bernama "pompa" dengan sabar dan perhatikan sirkulasi airnya mengalir ke spit lifter.
  11. Untuk menurunkan lifter, balikkan semua sistem termasuk pompa dalam keadaan tidak menahan bola besi.
Penjelasan:
     Kali ini kita akan membahas mengenai percobaan hidrolik tadi. Kita semua tahu bahwa prinsip hidrolik adalah ketika ada 2 pompa berbeda ukuran terhubung, maka kita dapat menghasilkan gaya yang lebih besar dengan menekan pompa yang lebih kecil luas penampangnya. Yah, itulah prinsip hidrolik sederhana. Namun, jika kita meletakkan benda yang cukup berat ke pompa yang lebih besar, maka pompa itu juga akan kembali turun. Dan pompa kecil akan kembali naik (jika sudah tidak diberikan gaya). Jadi, bagaimana kita menghasilkan gaya besar yang mampu menahan benda yang cukup berat tanpa harus tetap menekan pompa kecil? Kita harus menambahkan sistem katup output. 1 saja sudah cukup. Tetapi, untuk lebih masive lagi, boleh ditambahkan sistem katup input dan output lebih banyak.
     Selain untuk mencegah air mengalir kembali, sistem katup juga membuat pompa dapat bekerja. Ketika stik pompa ditarik, maka air akan berusaha memenuhi tabung. Air akan selalu mencari jalan paling mudah. Ketika ditarik, air akan mengalir dari sistem katup input maupun output. Tetapi, air dari sistem output semakin menarik bola besi sehingga aliran air terhambat sedangkan air dari pompa menarik bola besi dan menghisap air dari sistem input. Sebaliknya, ketika pompa ditekan, air dari spit pompa akan berusaha keluar. Air dari tabung pompa akan mendorong bola besinya sehingga air terhambat untuk keluar ke sistem input. Tetapi, air terdorong ke tabung output dan mengangkat bola besinya.
     Setelah beberapa kali terpompa, air akan mengisi tabung lifter dan mendorong naik penampang lifter.


Demikianlah sobat-sobat. Jordi juga mempercobakan roket air sederhana di tabung lifter.. hehehe...

Semoga bermanfaat... Sampai jumpa di postingan lainnya...